Senin, 26 Agustus 2013

Perbandingan Sistem Pendidikan di Indonesia dan Malaysia
Setiap Negara mempunyai sistem pendidikan yang berbeda-beda dengan penekanan pada variabel tertentu didalam pendidikan. Pada variable tersebut terkandung tujuan yang akan dicapai baik jangka panjang maupun jangka pendek. Sehingga akan memberikan arah bagi negara tersebut untuk menciptakan manusia dan bentuk Negara yang mereka inginkan berdasarkan sumber daya manusia yang mereka rencana berdasarkan sistem pendidikan. Penulis mencoba untuk membandingkan dua negara yaitu Indonesia dan Malaysia dengan harapan pada akhirnya penulis akan mengetahui hal-hal apa yang perlu dipertimbangkan ketika akan menentukan sebuah sistem pendidikan. Hal ini sejalan dengan  pendapat Kendall dan Nicholas Hanc yang dikutip dari  Nur  (2002:4) yang menjelaskan bahwa tujuan perbandingan pendidikan adalah untuk mengetahui prinsip-prinsip apa yang sesungguhnya mendasari pengaturan perkembangan sistem  pendidikan nasional.

Sebagai bagian dari sebuah sistem pendidikian, kurikulum juga merupakan aspek penting dari sistem pendidikan. Dengan melakukan studi perbandingan kurikulum kita dapat memberikan visi, cara baru, dan inovasi dalam pendidikan.  Studi perbandingan kurikulum  yang akan dipaparkan oleh Penulis adalah studi perbandingan implementasi kurikulum bidang studi bahasa Inggris.
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan kunci penentu menuju keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Mengingat fungsi bahasa yang bukan hanya sebagai suatu bidang kajian, sebuah kurikulum bahasa untuk sekolah menengah sewajarnya mempersiapkan siswa untuk mencapai kompetensi yang membuat siswa mampu merefleksi pengalamannya sendiri dan pengalaman orang lain, mengungkapkan gagasan dan perasaan, dan memahami beragam nuansa makna. Bahasa diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, membuat keputusan yang bertanggungjawab pada tingkat pribadi dan sosial, menemukan serta menggunakan kemampuan­kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya (Diknas:2003)

Bahasa Inggris berkedudukan sebagai  bahasa asing pertama di Indonesia (first foreign language). Pemerintah menyadari bahwa penguasaan bahasa Inggris sangat penting khususnya dalam menghadapi era globalisasi dan pasar bebas. Di Indonesia keterampilan bahasa Inggris sudah diajarkan sejak di kelas satu SMP hingga keperguruan tinggi. Namun pada kenyataan, masih banyak sumber daya manusia tidak mempunyai kompetensi dalam berbahasa Inggris, sehingga di pasar bursa tenaga kerja dunia, tenaga kerja Indonesia tidak mendapatkan peluang kerja yang besar karena keterbatasan kemampuan berbahasa asing tersebut. Sebagai contoh yang sederhana, tenaga kerja dari filipina lebih disukai dibandingkan dengan tenga kerja Indonesia  hal ini disebabkan oleh tenaga kerja filipina mempunyai keterampilan berbahasa Inggris yang lebih baik dari pada tenaga kerja Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar