Perbandingan Sistem Pendidikan di Indonesia dan Malaysia
Setiap Negara mempunyai sistem pendidikan yang
berbeda-beda dengan penekanan pada variabel tertentu didalam pendidikan. Pada
variable tersebut terkandung tujuan yang akan dicapai baik jangka panjang
maupun jangka pendek. Sehingga akan memberikan arah bagi negara tersebut untuk
menciptakan manusia dan bentuk Negara yang mereka inginkan berdasarkan sumber
daya manusia yang mereka rencana berdasarkan sistem pendidikan. Penulis mencoba
untuk membandingkan dua negara yaitu Indonesia dan Malaysia dengan harapan pada
akhirnya penulis akan mengetahui hal-hal apa yang perlu dipertimbangkan ketika
akan menentukan sebuah sistem pendidikan. Hal ini sejalan dengan pendapat
Kendall dan Nicholas Hanc yang dikutip dari Nur (2002:4) yang
menjelaskan bahwa tujuan perbandingan pendidikan adalah untuk mengetahui
prinsip-prinsip apa yang sesungguhnya mendasari pengaturan perkembangan
sistem pendidikan nasional.
Sebagai bagian dari sebuah sistem pendidikian, kurikulum juga
merupakan aspek penting dari sistem pendidikan. Dengan melakukan studi
perbandingan kurikulum kita dapat memberikan visi, cara baru, dan inovasi dalam
pendidikan. Studi perbandingan kurikulum yang akan dipaparkan oleh
Penulis adalah studi perbandingan implementasi kurikulum bidang studi bahasa
Inggris.
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual,
sosial, dan emosional siswa dan merupakan kunci penentu menuju keberhasilan
dalam mempelajari semua bidang studi. Mengingat fungsi bahasa yang bukan hanya
sebagai suatu bidang kajian, sebuah kurikulum bahasa untuk sekolah menengah
sewajarnya mempersiapkan siswa untuk mencapai kompetensi yang membuat siswa
mampu merefleksi pengalamannya sendiri dan pengalaman orang lain, mengungkapkan
gagasan dan perasaan, dan memahami beragam nuansa makna. Bahasa diharapkan
membantu siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan
gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa
tersebut, membuat keputusan yang bertanggungjawab pada tingkat pribadi dan
sosial, menemukan serta menggunakan kemampuankemampuan analitis dan imaginatif
yang ada dalam dirinya (Diknas:2003)
Bahasa Inggris berkedudukan sebagai bahasa asing pertama
di Indonesia (first foreign language). Pemerintah menyadari bahwa
penguasaan bahasa Inggris sangat penting khususnya dalam menghadapi era
globalisasi dan pasar bebas. Di Indonesia keterampilan bahasa Inggris sudah
diajarkan sejak di kelas satu SMP hingga keperguruan tinggi. Namun pada
kenyataan, masih banyak sumber daya manusia tidak mempunyai kompetensi dalam
berbahasa Inggris, sehingga di pasar bursa tenaga kerja dunia, tenaga kerja
Indonesia tidak mendapatkan peluang kerja yang besar karena keterbatasan
kemampuan berbahasa asing tersebut. Sebagai contoh yang sederhana, tenaga kerja
dari filipina lebih disukai dibandingkan dengan tenga kerja Indonesia hal
ini disebabkan oleh tenaga kerja filipina mempunyai keterampilan berbahasa
Inggris yang lebih baik dari pada tenaga kerja Indonesia.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar